Ustaz Derry Sulaiman Sebut Gus Miftah Wali, Apa Maknanya?

Ruangbacot – Kontroversi terkait status keagamaan tokoh publik selalu menarik perhatian, terutama ketika seseorang dengan latar belakang agama dan budaya tertentu memberi pengakuan terhadap figur lain. Baru-baru ini, dunia maya kembali heboh dengan pernyataan Ustaz Derry Sulaiman, seorang ulama yang dikenal dengan gaya dakwahnya yang tegas, yang menyebut Gus Miftah, seorang ulama dan dai terkenal asal Yogyakarta, sebagai wali.

Pernyataan ini memunculkan berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun yang meragukan klaim tersebut. Sebelumnya, seorang seniman dan budayawan Sujiwo Tejo juga pernah mengungkapkan hal serupa tentang Gus Miftah, yang menambah kompleksitas perdebatan ini. Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan “wali” dalam konteks ini, dan apa dampaknya terhadap pandangan masyarakat tentang Gus Miftah?

Siapa Gus Miftah?

Gus Miftah, atau yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, adalah seorang ulama yang terkenal dengan pendekatannya yang moderat dan komunikatif. Dengan kemampuan dakwah yang menghibur namun tetap dalam koridor agama, Gus Miftah berhasil menarik banyak perhatian, terutama di kalangan generasi muda. Ia dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Ora Aji di Yogyakarta dan sering mengisi kajian-kajian agama dengan tema-tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Namun, selain dikenal sebagai pendakwah, Gus Miftah juga memiliki gaya yang lebih santai dan terbuka terhadap perbedaan pendapat, terutama dalam hal moderasi beragama. Pendekatan ini terkadang membuatnya mendapat kritik dari kalangan konservatif yang menilai gaya dakwahnya terlalu bebas. Meski demikian, pengaruhnya tetap besar, dan banyak yang memuji cara-cara yang digunakan Gus Miftah dalam menyampaikan pesan agama.

Apa yang Dimaksud dengan “Wali”?

Dalam dunia keagamaan, terutama dalam Islam, istilah “wali” merujuk pada seorang yang memiliki kedekatan luar biasa dengan Tuhan, seorang yang sangat taat beribadah dan diakui memiliki kelebihan rohani atau spiritual. Wali Allah adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar di dunia spiritual dan dapat memberikan dampak positif bagi umat.

Namun, dalam banyak budaya Islam, terutama yang beraliran Sufi, pengertian tentang wali tidak hanya terbatas pada kemampuan spiritual, tetapi juga meliputi sifat dan karakter individu yang menginspirasi banyak orang, menyebarkan kebaikan, dan memberikan keberkahan kepada masyarakat. Para wali biasanya dianggap sebagai orang-orang yang mendapat kedudukan istimewa di sisi Allah, baik karena kedekatan mereka dalam ibadah maupun melalui mujizat atau keistimewaan-keistimewaan yang ditunjukkan dalam hidup mereka.

Ustaz Derry Sulaiman Sebut Gus Miftah Sebagai Wali

Pernyataan Ustaz Derry Sulaiman yang menyebut Gus Miftah sebagai wali ini sontak menarik perhatian publik. Dalam sebuah ceramah yang disiarkan di media sosial, Ustaz Derry mengungkapkan bahwa Gus Miftah memiliki kedekatan spiritual yang luar biasa dan dikenal memiliki hati yang bersih serta mampu membawa perubahan positif kepada masyarakat. “Gus Miftah adalah wali,” kata Ustaz Derry dengan tegas, yang kemudian memicu banyak perbincangan di kalangan pengikut dakwah dan masyarakat luas.

Menurut Derry, predikat wali yang disematkan pada Gus Miftah bukanlah tanpa alasan. Ia menyebutkan bahwa Gus Miftah telah memperlihatkan kualitas spiritual yang sangat tinggi dan dapat menjadi panutan dalam banyak hal, termasuk dalam cara beliau menanggapi perbedaan pandangan dalam masyarakat. “Wali itu bukan soal status, tapi soal hati dan perbuatan. Gus Miftah adalah orang yang konsisten dalam kebaikan,” lanjut Ustaz Derry.

Reaksi dari Publik dan Tokoh Lain

Tidak sedikit orang yang menyambut baik pernyataan Ustaz Derry ini. Mereka melihat pengakuan tersebut sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi Gus Miftah dalam menyebarkan dakwah Islam yang moderat dan inklusif. “Gus Miftah selalu mengajarkan kita untuk hidup dengan damai, toleransi, dan selalu mengedepankan kasih sayang antar sesama umat manusia,” ujar seorang pengikut setia Gus Miftah dalam komentar di media sosial.

Namun, di sisi lain, pernyataan ini juga memicu reaksi skeptis dari sebagian kalangan yang menilai bahwa gelar wali tidak bisa diberikan dengan mudah. Beberapa pihak menganggap bahwa istilah wali harus disematkan pada orang-orang yang benar-benar mencapai derajat spiritual yang sangat tinggi dan telah melalui berbagai ujiannya. “Menilai seseorang sebagai wali bukan perkara ringan. Wali itu tidak hanya diukur dari seberapa terkenal dia, tapi juga seberapa dalam pengabdiannya kepada Allah dan umat,” kata Ustaz Abu Bakar, seorang ulama asal Jakarta.

Pernyataan ini semakin memanas setelah sebelumnya Sujiwo Tejo, yang dikenal sebagai seniman dan tokoh budaya, juga pernah menyebutkan hal yang serupa tentang Gus Miftah. Sujiwo Tejo menyebut Gus Miftah sebagai “wali zaman sekarang” dalam sebuah acara diskusi publik, yang kemudian memunculkan beragam reaksi dari netizen dan para tokoh agama.

Gus Miftah: Tanggapan terhadap Sebutan Wali

Sampai saat ini, Gus Miftah sendiri belum memberikan komentar resmi terkait pernyataan dari Ustaz Derry Sulaiman tersebut. Namun, berdasarkan rekam jejaknya, Gus Miftah dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan cenderung menghindari pujian berlebihan. Ia lebih memilih untuk fokus pada dakwah dan menyebarkan pesan Islam yang ramah dan penuh kasih sayang. Dalam berbagai kesempatan, Gus Miftah sering mengingatkan bahwa semua amal perbuatan harus didasari dengan niat yang tulus hanya untuk mencari ridha Allah, bukan untuk mencari pengakuan.

“Wali itu hak Allah, bukan hak kita untuk menilai atau memberi gelar. Saya hanya berusaha menyebarkan kebaikan,” ujar Gus Miftah dalam sebuah kesempatan.

Penutup: Kontroversi atau Pengakuan Sejati?

Pernyataan yang datang dari Ustaz Derry Sulaiman ini tentu saja menambah warna dalam dinamika keagamaan di Indonesia, terutama di kalangan tokoh-tokoh agama dan pemimpin masyarakat. Tentu saja, apakah Gus Miftah benar-benar seorang wali atau tidak adalah hal yang sangat subjektif dan terkait dengan pandangan pribadi masing-masing. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa peran Gus Miftah dalam menyebarkan pesan-pesan kedamaian dan toleransi sangat besar, serta telah memberikan inspirasi bagi banyak orang di Indonesia.

Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, penting untuk melihat bahwa pengakuan semacam ini, baik dari Sujiwo Tejo maupun Ustaz Derry, bisa menjadi refleksi dari bagaimana masyarakat melihat peran Gus Miftah sebagai tokoh agama yang membawa angin segar bagi dakwah Islam di Indonesia. Dengan segala kontroversinya, Gus Miftah tetap menjadi salah satu sosok yang terus diperbincangkan dalam dunia dakwah kontemporer.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *